Traveling Diary
  • Home
  • About
  • Travel Destination
  • Food & Culture
  • Life Stories
  • Thought & Tips
  • Contact

    Awal tahun 2025, pada bulan Januari lalu aku memulai perjalananku kembali. Baduy adalah destinasi pertama yang aku pilih untuk tahun ini. Awalnya sedikit ragu, karena merasa belum persiapan matang dan belum istirahat cukup setelah beberapa hari ke belakang sering lembur. Tapi keindahan dan keunikannnya berhasil membuat jiwa ini curious, akhirnya aku tetap berangkat!

    Dari pusat kota Jakarta untuk menuju ke Baduy bisa dengan naik KRL menuju Stasiun Rangkas Bitung. Waktu tempuhnya bisa 1,5-2 jam. Aku join open trip, jadi start Rangkas Bitung langsung diarahkan untuk naik mobil menuju baduy luar, biasanya sampai spot parkiran sebelum nanjak ke baduy. FYI, ada basecamp yang disediakan agensi-agensi open trip untuk makan, sholat, dan istirahat sejenak sebelum mulai nanjak. Harga open trip Baduy mostly sekitar 200k-300k yaa.



    Saat mulai jalan menuju baduy luar dan baduy dalam, cuaca sedang kurang bersahabat. Saat itu hujan rintik-rintik, ditambah tanahnya basah dan berlumpur. Bagi aku yang jarang hiking, ini cukup challenging yaa, karena kalau tanah becek, langkah kaki otomatis jadi lebih berat. Tapi syukurnya hujan tidak turun sepanjang perjalanan. 


    Aku super salut sama masyarakat setempat disini, mereka bisa berjalan dari baduy luar ke baduy dalam tanpa alas kaki. Bahkan ada yang sambil jadi porter juga. Luas biasa!

8 jam+ kemudian...

    Yap betul, perjalanan yang diestimasikan 3-5 jam, jadi 8 jam+, mau nangis rasanyaaa :(. Hujan lebat sebelum mendaki menyebabkan tanah licin dan berlumpur, ditambah satu grup mostly pemula dalam hiking. Akhirnya baru sampai jam setengah 11 malam, padahal kita start jalan dari jam 2 siang. 

    FYI, tidak ada dokumentasi apapun ya selama di Baduy Dalam, peraturan tersebut sudah diterapkan sejak lama. Oh iya, di sini juga tidak diperbolehkan memakai sabun, pasta gigi, sampo dan sejenisnya saat mandi. Konon katanya untuk menjaga kelestarian alam terutama sungai agar tidak tersentuh bahan kimia.

    Selama 1 malam di baduy dalam, kita tinggal di rumah warga setempat. Kita juga sharing dengan pemilik rumah tentang Baduy dan sejarahnya. Btw disini lumayan dingin yaa, make sure bawa baju atau jaket hangat. 


    Keesokan harinya di pagi hari kami langsung pamit pulang. Kapok dengan perjalanan saat berangkat kemarin, kami satu grup memutuskan memilih jalan pintas untuk pulang. Lebih cepat dan lebih landai, cocok untuk kita semua hihi. Pemandangan di sepanjang perjalanan pulang juga super cantik, sejuk, dan damai. Banyak pepohonan dan ladang milih warga Baduy. Perjalanan pulang ditempuh kurang lebih 2 jam lebih saja, jauh lebih singkat dari pada kemarin saat berangkat.




    Thank you Baduy, and the people I meet along the way. Walaupun cukup banyak kendala karena hujan, tapi tetap ga nyesel akhirnya bisa sampai di Baduy luar dan dalam. 


Cheers,


Ineu Melia



    Setelah 1,5 tahun, akhirnya perjalanan yang selalu aku rindukan ini kembali aku jalani bulan desember lalu. Aaaa I'm so excited! Project pengabdian masyarakat ke tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi will always be a journey that I love and miss. Bertemu orang-orang dari latar belakang yang berbeda-beda, merasakan budaya yang beragam, dan menginjakan kaki di tempat baru. It's the best feeling ever!


    Perjalanan kali ini ke Jawa Tengah, lebih tepatnya ke salah satu pulau di dekat Karimun Jawa, it's Pulau Parang. Aku bersama tim organisasi sosial sekaligus juga melaksanakan kegiatan sosial di sekitar Jepara. Kami mendapatkan sambutan hangat dari warga setempat, terutama dari bapak kepala sekolah di salah satu sekolah di pulau, kebetulan kami tinggal di rumahnya selama beberapa hari kedepan. Ibu pemilik rumah juga banyak bercerita tentang pulau ini dan juga anak-anaknya selama kami tinggal di sana.



    Saat pembukaan kegiatan, terpancar bahwa warga dan perangkat desa setempat sangat antusias dengan program yang akan kami laksanakan selama kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung. Kamipun melaksanakan program-program setiap harinya pada bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, ekonomi, dan pariwisata. Walaupun dipercepat dari rundown karena jadwal pulang dari pulau ini sedikit dipercepat juga untuk menghindari badai di perjalanan pulang. Kebetulan kami datang akhir tahun, cuaca kurang baik saat itu.



    Setelah program-program di Pulau Parang selesai, kami mengunjungi Pulau Karimunjawa sebelum menyebrang ke Jepara. Sejenak menikmati keindahan alamnya yang luar biasa indah! Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan ke Jepara untuk melaksanakan kegiatan sosial. Ada 2 kegiatan, di Panti Asuhan dan Panti Jompo setempat. Programnya lebih fokus pada 2 bidang, pendidikan dan kesehatan. Aaaa we're so happy, since pihak panti menyambut kami dengan sangat hangat. Pelaksanaan kegiatanpun berjalan dengan lancar, mereka sangat bersyukur dan senang atas kedatangan kami.



    Selalu ada cerita penuh makna dalam setiap perjalanan yang aku lalui. Kisah perjalanan hidup dari orang-orang yang aku temui setiap perjalanan selalu memberikan pengetahuan dan pembelajaran yang berharga, yang mungkin tidak bisa aku temukan di tempat lain. Terima kasih untuk orang-orang yang telah terlibat dalam perjalanan penuh makna ini, terkhusus tim dan seluruh relawan yang telah berkontribusi pada project ini. See you di perjalanan selanjutnya!


Cheers,

Ineu Melia





Newer Posts Older Posts Home

About Me

Assalamualikum. Hi Everyone! Welcome to the online journal "Traveling Diary". I am Ineu Melia, a girl who loves to travel and share her experiences. Aku sangat berharap, semoga blog ini bermanfaat dan bisa menginspirasi siapapun to see this beautiful world. So, enjoy guys! Thanks for visiting my travel blog.

Subscribe & Follow

Popular Posts

  • MENGINJAKAN KAKI DI NEGERI LASKAR PELANGI BELITUNG (Pantai Tanjung Tinggi, Lokasi Syuting Film Laskar Pelangi)
  • Perjalanan Penuh Makna di Pulau Parang dan Jepara
  • Menjelajahi Baduy dengan Keunikan dan Kedamaian di Dalamnya
  • Desa Tepal Sumbawa: Bumi Berjuta Kopi, Berbalut Adat Tradisi
  • REKOMENDASI MAKANAN KHAS LOMBOK YANG WAJIB DICOBA!

Categories

  • Food & Culture 5
  • Life Stories 14
  • Thought & Tips 10
  • Travel Destination 50

Contact Form

Name

Email *

Message *

Blog Archive

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  February (1)
      • Menjelajahi Baduy dengan Keunikan dan Kedamaian di...
    • ►  January (1)
      • Perjalanan Penuh Makna di Pulau Parang dan Jepara
  • ►  2024 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2023 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (17)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2020 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  October (4)
    • ►  August (6)
    • ►  July (4)
Powered by Blogger.

ineumeliaf_

Blog Styling By Yanikmatilah Saja | Theme by OddThemes.

COPYRIGHT © 2020 Ineu Melia | Styling by Yanikmatilahsaja