Traveling Diary
  • Home
  • About
  • Travel Destination
  • Food & Culture
  • Life Stories
  • Thought & Tips
  • Contact

 

Hi! Mari melanjutkan kembali sebuah kisah tentang petualangan di Negeri Laskar Pelangi Belitung.

    Setelah 2 hari menjelajahi Belitung bagian Barat, saatnya menyapa Belitung bagian Timur dengan destinasi-destinasi wisata iconicnya. Melihat suasana Belitung Timur difilm, langsung ketebak gimana panasnya Belitung Timur. So, jangan lupa siapkan sarung tangan dan kaca mata ya hehe. Sepanjang perjalanan anginnya lumayan kenceng, pakai jaket juga biar ga masuk angin!

    Aku menginap di salah satu hotel yang sudah lama berdiri di pusat kota Tanjung Pandan, namanya Hotel Martani. Dari hotel tersebut menuju Belitung Timur tepatnya menuju Reflika Sekolah Laskar Pelangi SD Muhammadiyah Gantong, waktu tempuhnya sekitar 1 jam 30 menit. Sepanjang perjalanan pom bensin besar jarang ditemukan, jadi kalau bensin tinggal dikit lagi, beli bensin eceran di warung-warung pinggir jalan aja yaa. Harganya sekitar 13 ribu per botol/liter, agak sedikit naik dari harga perliter di pom bensin gede, but it’s okay, yuk kita sama-sama bantu perekonomian warga disana yaa.


    Just in case, kalau kamu agak kesulitan baca google maps, langsung tanya aja ke warga sekitar yaa. Jalan menuju SD Muhammadiyah gantong lumayan ada belok-beloknya, takut malah kesasar hehe. Tempat parkir di sekitaran wisata SD Laskar Pelangi ini luas, kendaraan roda 4 termasuk bus bisa masuk, don’t worry kalau kamu pakai mobil, jalannya bukan jalan sempit kok. Sebelum masuk ke area SD Laskar Pelangi, pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk Rp. 5000 rupiah saja, totally worth it!





    Mix feeling ketika akhirnya bisa menginjakan kaki disini dan menjelajahi setiap sudut bangunan sekolahnya. Rasanya seperti masuk ke dimensi filmnya, di dinding kayu ruangan kelas terpasang foto-foto setiap iconic scene dalam film Laskar Pelangi, nostalgia bertahun-tahun lalu. Aku bergumam saat melihat foto-foto itu, “Ikal, Lintang, Mahar…aku akhirnya sampai”. Kelas ini menjadi saksi bagaimana gigihnya Ikal dan kawan-kawan menuntut ilmu setiap harinya, Ibu Muslimah dan Pak Harfan yang terus berjuang untuk sekolah ini agar tidak ditutup dan agar terus bisa mengajar murid-muridnya yang luar biasa. Mungkin dari segi ekonomi mereka kurang begitu beruntung, tapi hal itu tidak melunturkan semangat mereka untuk terus berjuang.




    Sesekali menghela nafas, sembari memperhatikan detail bangunan sekolah ini “Ya Allah, terimakasih sudah memberiku kesempatan untuk menginjakan kaki disini” ucapku lirih. Still feels like a dream, bisa mewujudkan bucket list ini diusia 22 tahun. Dulu, aku ga kepikiran sama sekali bucket list ini bisa aku coret di tahun 2023, alhamdulillah. Setelah puas menjelajahi bangunan sekolah, halaman dan sekitarnya, aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Museum Kata Andrea Hirata, tidak terlalu jauh dari sini. I'll tell you about it in the next article, see you again!

Please keep the place clean when you visit okay!

Cheers,

Ineu Melia 



 

    Hopping Island, one of the most beautiful detinations di Belitung yang jangan sampai terlewatkan! Kenapa? You’ll see one of the most beautiful crystal clear waters ditambah bebatuan cantik yang menjadi ciri khas dari Belitung. Saking jernihnya, terumbu karang dan ikan-ikanpun bisa terlihat dengan jelas, cantik sekali! Kalau mau menyaksikan langsung keindahan bawah lautnya, bisa banget snorkling disana. Pulau-pulau yang wajib kamu kunjungi selama explore Hopping Island adalah Pulau Lengkuas, Pulau Batu Berlayar, Batu Garuda, Pulau Pasir, Pulau Kelayang dan Goa Kelayang. Gimana sih cara explore Hopping Island? Here’s the itinerary. Dari Kota Tanjung Pandan, kamu bisa sewa motor atau kendaraan lainnya, pricenya start dari Rp. 75.000-an per-hari tergantung jenis motor yaa. Untuk mulai menjelajahi Hopping Island, bisa start dari Pantai Tanjung Kelayang. Jaraknya sekitar 45 menit dari Pusat Kota Tanjung Pandan. Jalannya okay banget, ga belok-belok, pakai google maps tetap aman, asal bisa baca gmapsnya aja hehe.



    Nah, setelah sampai, silahkan sewa kapal untuk kamu yang memilih sewa kapal mandiri tanpa ikut open trip atau private trip. Sewa kapal harganya Rp. 500.000 bisa untuk 1-10 orang. Untuk open trip berkisar Rp. 350.000 per-orang, biasanya sudah include dengan makan siang, snorkling dan antar jemput dari meeting point yang sudah ditentukan agensi trip. Kalau open trip pastinya akan disatukan dengan peserta open trip lainnya dan mau tidak mau harus mengikuti rundown yang sudah ditentukan. Sedangkan kalau sewa kapal sendiri, kita akan lebih bebas dari segi waktu dan kenyamanan lainnya. Tapi, harganya tergantung jumlah orang yang akan kamu bawa untuk explore Hopping Island dengan kapal yang akan disewa. Semakin banyak semakin murah, yap karena kamu bisa share cost dengan yang lain.


    Kalau aku kemarin sewa kapal mandiri dengan 1 orang temenku. Kita share cost, jadi harganya Rp. 250.000 per orang, but it was totally worth it. Kenapa? Karena di kapal itu hanya kita berdua, dan kita bebas plus flexible untuk explore setiap pulaunya seharian tanpa terburu-buru. FYI, kamu bisa sewa kapal langsung di lokasi, disana banyak warga lokal juga, jadi langsung tanyain aja and they will help you. Explore Hopping Island bisa start dari pukul 09.00 pagi, biasanya akan berakhir pukul 15.00-16.00 sore. Bisa lebih flexible juga sih, coba diskusikan aja dengan tukang sewa kapalnya.



    Kalau takut kesiangan, kamu bisa ikutin itineraryku. Aku memutuskan menginap sehari sebelum explore Hopping Island di salah satu penginapan di Pantai Tanjung Kelayang. Jadi aku ga check in penginapan di pusat kota. Besok paginya tanpa terburu-buru dan takut telat bisa langsung explore Hopping Island dari pagi. Yap, karena ada kok penginapan yang langsung berhadapan dengan pantai tempat start sewa kapal atau masih sekitaran sana yang dekat dan terjangkau. FYI, saran dari aku kalau mau booking penginapan online, coba chat langsung nomor hotel/penginapnnya terlebih dahulu. Kenapa? Karena takutnya hotel tersebut sudah tidak berkerja sama lagi dengan situs online tempat pemesanan hotel. Resikonya walaupun misalnya sudah booking dan bayar melalui aplikasi, tetap ga bisa check in, dan kalau pun kamu mau tetap check in harus bayar lagi ditempat. So, hati-hati yaa!


    Setelah puas explore Hopping Island, sorenya sempetin mampir dulu ke Pantai Tanjung Tinggi sebelum pulang ke Kota. Jaraknya tidak terlalu jauh sekitar 6-7 KM yang bisa ditempuh kurang lebih 10-15 menit. Sebelum explore Hopping Island, jangan lupa bawa bekal makanan dan minuman. Karena dari seluruh pulau yang akan kamu explore, hanya satu pulau saja yang menyediakan warung-warung kecil untuk membeli makan dan minuman, itupun biasanya warung tersebut akan menjadi tujuan akhir sebelum trip selesai. Semoga penjelasan di atas bisa membantu, kalau ada yang kurang jelas dan ingin ditanyakan, let me know dikolom komentar bawah yaa. Please keep the place clean when you visit!

Cheers,

Ineu Melia

 

 

    Belitung has been on my bucket list since a long time ago, bisa menginjakan kaki disini adalah sebuah pencapaian yang benar-benar mengharukan untukku. Aku masih ingat, Ineu usia 15 tahun akhirnya punya cita-cita setelah menonton film Laskar Pelangi dan membaca novelnya. Saat aku kecil, aku selalu bingung jika ada orang yang bertanya “cita-cita kamu mau jadi apa?”. Film yang diangkat dari novel karya penulis yang akan selalu jadi penulis favoritku ini berhasil menumbuhkan rasa semangat dan membuatku berani mempunyai cita-cita.

    Bersyukur sekali bisa mencoret salah satu bucket list ini sebelum officially lulus kuliah. Saking terharunya, malah sempet nangis di hotel malem-malem hehe. Mungkin untuk sebagian orang ini bukan apa-apa, but I always work really hard for every single things that I want. So, it means a lots for me. Perjalanan ke Belitung ini akan aku bagi menjadi 5-6 artikel, terdiri dari destinasi wisata sampai kuliner. Nah, dalam artikel yang satu ini, I am gonna tell you how beautiful Pantai Tanjung Tinggi is, sebuah pantai di Belitung Barat, tempat lokasi syuting film Laskar Pelangi.


    Pantai Tanjung Tinggi terletak di Belitung Barat, jaraknya sekitar 40 menit dari Kota Tanjung Pandan. Untuk sewa motor bisa search di instagram yaa, banyak kok tempat sewa motor di Belitung dengan harga start 75K per-hari. Aku mengunjungi Pantai Tanjung Tinggi sore hari, saat sampai disana langsung disambut dengan sebuah papan tembok bertuliskan “Lokasi Syuting Film Laskar Pelangi”. Rasanya seneng, bersyukur, terharu bisa sampai disini.


    Keunikan dari pantai ini, selain airnya yang super jernih dan pasir putihnya yang halus, terdapat bebatuan besar yang menambah pemandangan semakin mempesona. Ombaknya sangat tenang dan dangkal, ramah untuk anak-anak dan siapapun untuk renang. FYI, ada watersport juga, peralatannya bisa kita sewa yaa. Kalau beruntung bisa dapet view sunset yg super cantik sebelum maghrib tiba.

    Duduk di atas batu besar sambil menikmati keindahan Pantai Tanjung Tinggi, membawaku ke memory sekian tahun lalu di Film itu. Ikal, Lintang, Mahar dan kawan-kawannya berlarian dan bermain disini, diiringi lagu paling iconic Laskar Pelangi. Warga setempat disini super ramah, banyak juga jajanan dan berbagai hidangan kuliner yang bisa pengunjung nikmati. Semoga kalian juga bisa kesini suatu hari nanti! Please keep the place clean when you visit okay.

Cheers,

Ineu Melia Febrianti


    Hi, it's been a long time tidak menyapa laman "Food and Culture". Terlalu sering menyapa laman lain, sampai lupa dengan laman yang paling unik ini hihi. Dua kali mengunjungi Lombok, rasanya masih kurang jika tidak membagikan pengalaman kulineran di Lombok dengan berbagai hidangannya yang khas dan lezat.

    Selain kaya akan destinasi wisatanya yang indah, Lombok juga memiliki menu kuliner yang beragam. Makanan khas Lombok terkenal dengan rasa pedasnya yang kaya akan bumbu melimpah. Cita rasa dalam setiap hidangannya selalu berhasil memanjakan lidah. So, apa saja sih kuliner khas Lombok? Yuk simak rekomendasi makanan khas lombok berikut ini.


Ayam Taliwang


(foto/food.detik.com)
(foto/food.detik.com)


    Siapa yang pernah mendengar makanan khas yang satu ini? Ayam taliwang adalah salah satu makanan khas Lombok yang paling terkenal dan digemari banyak orang. Ayam kampung muda diolah dengan bumbu yang melimpah, seperti cabai, bawang,  kencur, gula merah, tomat, terasi, dan kucuran jeruk limau lalu dibakar.


Sate Rembiga

(foto/jokembe.com)


    Nah, kalo makanan khas Lombok yang satu ini jadi menu favoritkuuu. Yap, it’s sate rembiga. Sate rembiga merupakan sate daging sapi yang dibumbui dengan cabai, bawang, asam jawa, gula merah, terasi, ketumbar, dan kemiri. Rasanya pedas manis dan nikmat sekali dilidah. Penjual sate rembiga selalu ramai pengunjung, karena menu yang satu ini jadi incaran banyak wisatawan.


Nasi Balap Puyung

(foto/gpriority.co.id)

    Hidangan atau makanan khas yang satu ini paling mudah ditemui di Lombok. Banyak warung ataupun rumah makan yang menyediakan menu ini. Aku berkali-kali menyicipi makanan ini saat kegiatan kerelawanan di Gili Asahan. Nasi puyung mirip dengan menu makanan di warteg pada umumnya yang dilengkapi dengan berbagai lauk pauk dalam satu piring. Biasanya nasi puyung disajikan dengan lauk ayam suwir, telur, kedelai goreng, kering kentang, sambal, dan kelapa parut.


Pelecing Kangkung

(foto/arenatani.com)


    Pertama nyoba menu yang satu ini di Lombok Utara, tepatnya di Desa Sigar Panjalin. Ibu-ibu dan anak-anak disana selalu menyuguhkan kami pelecing kangkung selama kegiatan kerelawanan. Pelecing kangkung ini terdiri dari kangkung yang direbus kemudian disajikan dengan tauge, kacang panjang, sambal tomat, kacang, dan jeruk limau. Perpaduan sayur dan sambal pedasnya luar biasa nikmat!


Sambal Beberuk Terong

(foto/correcto.co.id)

    Makanan khas lombok yang satu ini super menarik! Sambal dengan terong dan perpaduan sayuran segar lainnya. Diantaranya adalah potongan terong bulat, tomat dan kacang panjang dengan siraman sambal cabai merah yang pedas dan menggugah selera. Sambal beberuk terong cocok jadi makanan pendamping menu makanan khas lombok sebelumnya, seperti ayam taliwang dan bisa juga menjadi makanan pendamping seafood.


    Selain makanan khas di atas, Lombok masih punya banyak makanan khas lainnya. Tapi bagi kamu yang baru pertama kali mengunjungi Lombok, 5 menu makanan khas di atas highly recommended untuk dicoba!


Cheers


Ineu Melia

 


 

 

 

 

 

 

 

    Bulan Juni kemarin alhamdulillah kembali diberi kesempatan untuk menginjakan kaki di Pulau Dewata. Terimakasih Bali sudah mengundangku untuk kembali. Yap, as always ini bukan hanya tentang jalan-jalan, tapi juga volunteer-an. Kalau ditanya mau sampai kapan join kegiatan pengabdian masyarakat? Entahlah, rasanya selama masih bisa I won't stop.



    Januari lalu Bali Timur, kali ini Bali Barat! Tepatnya di Desa Tegalbadeng Barat Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana. Jaraknya sekitar satu jam dari Pelabuhan Gilimanuk dan tiga jam dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar. Pantai di Jembrana ombaknya tenang dengan pasir hitam, tapi tetap cantik! Kalau biasanya di Bali mayoritas masyarakatnya beragama hindu, di Desa Tegalbadeng Barat jumlahnya cukup balanced antara masyarakat hindu dan muslim. Salah satu yang selalu aku kagumkan dari Bali adalah toleransinya yang begitu indah.




    Pengabdian masyarakat kali ini fokus pada empat bidang, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Seluruh program kerja setiap bidang alhamdulillah berhasil terlaksana. Sangat bersyukur di pengabdian ini aku bertemu dengan orang-orang hebat dengan berbagai background daerah, pendidikan dan pekerjaan yang luar biasa sangat menginspirasi untuk terus belajar, tumbuh dan menebar manfaat. Ada dokter, dosen, penerima beasiswa LPDP luar negeri, pembisnis, traveler bahkan ada anak SMA yang masih usia enam belas tahun berhasil memberanikan diri untuk berkontribusi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kami saling sharing banyak hal satu sama lain, and of course banyak sekali pengatahuan baru yang aku dapatkan.






    Satu minggu disini rasanya berlalu begitu cepat, kalau ditanya apa yang membedakan kegiatan pengabdian ini dengan pengabdian sebelumnya? Pengabdian ini mungkin paling banyak canda tawanya hahaha. Entahlah tingkah laku dan jokes-jokes mereka berhasil menghibur dan auto susah berhenti ketawa. Ditambah berbagai macam karakter dan kepribadian yang berbeda-beda dan unik dari setiap individu.



    Last but not least, penduduk disini super ramah! Kepala dan perangkat desa serta masyarakatnya sangat menyambut kami dengan baik. Masakan ibu tempat kami makanpun luar biasa enak! Dijamin nambah dan ketagihan hihihi. Terimakasih bapak ibu semua!






    Momen malam keakraban dan perpisahan jadi momen paling emosional, kita saling mengungkapkan kesan, pesan dan harapan untuk masa depan. Diakhiri dengan pelepasan lampion yang cantik dan menambah suasana malam menjadi lebih hangat dan mengesankan. Sayangnya besok harinya aku dan salah satu volunteer Kak Mei harus pulang duluan karena jadwal flight kami sore. Sedangkan yang lain memutuskan pulang malam atau keesokan harinya. Aku cukup kuat nahan air mata hihi walaupun akhirnya tumpah juga, tapi sebagian dari mereka malah gak bisa nahan sama sekali. Aaaaaa thank you guys so much! I'm so lucky to be a part of this team! Banyak banget hal baru yang aku dapet and I'm absolutely sure semua ini akan sangat bermanfaat untuk hari ini dan kemudian hari. Till we meet again <3


Cheers, Ineu Melia.






Newer Posts Older Posts Home

About Me

Assalamualikum. Hi Everyone! Welcome to the online journal "Traveling Diary". I am Ineu Melia, a girl who loves to travel and share her experiences. Aku sangat berharap, semoga blog ini bermanfaat dan bisa menginspirasi siapapun to see this beautiful world. So, enjoy guys! Thanks for visiting my travel blog.

Subscribe & Follow

Popular Posts

  • MENGINJAKAN KAKI DI NEGERI LASKAR PELANGI BELITUNG (Pantai Tanjung Tinggi, Lokasi Syuting Film Laskar Pelangi)
  • Perjalanan Penuh Makna di Pulau Parang dan Jepara
  • Menjelajahi Baduy dengan Keunikan dan Kedamaian di Dalamnya
  • Desa Tepal Sumbawa: Bumi Berjuta Kopi, Berbalut Adat Tradisi
  • NEPAL VAN JAVA MAGELANG JAWA TENGAH

Categories

  • Food & Culture 5
  • Life Stories 14
  • Thought & Tips 10
  • Travel Destination 50

Contact Form

Name

Email *

Message *

Blog Archive

  • ►  2025 (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2024 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ▼  2023 (9)
    • ▼  November (1)
      • Bernostalgia di SD Muhammadiyah Gantong, SD Laskar...
    • ►  October (1)
      • Berlayar Menjelajahi Hopping Island Belitung
    • ►  September (1)
      • MENGINJAKAN KAKI DI NEGERI LASKAR PELANGI BELITUNG...
    • ►  August (1)
      • REKOMENDASI MAKANAN KHAS LOMBOK YANG WAJIB DICOBA!
    • ►  July (1)
      • Jembrana Bali dengan Sejuta Canda dan Tawa
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (17)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2020 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  October (4)
    • ►  August (6)
    • ►  July (4)
Powered by Blogger.

ineumeliaf_

Blog Styling By Yanikmatilah Saja | Theme by OddThemes.

COPYRIGHT © 2020 Ineu Melia | Styling by Yanikmatilahsaja